Profil Desa Kragilan
Ketahui informasi secara rinci Desa Kragilan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Kragilan, Mojosongo, Boyolali. Mengupas tuntas potensi agribisnis, pengembangan ekowisata Kali Cemoro, serta data demografi, pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakat desa yang strategis di jalur utama Solo-Semarang.
-
Pusat Agribisnis Terpadu
Desa Kragilan merupakan sentra penting bagi sektor pertanian dan peternakan sapi perah, yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal dan menyokong citra Boyolali sebagai Kota Susu.
-
Pusat Agribisnis Terpadu
Keberadaan Sungai Kali Cemoro menjadi aset alamiah utama yang sedang dikembangkan menjadi destinasi ekowisata untuk meningkatkan pendapatan asli desa dan memberdayakan masyarakat.
-
Lokasi Strategis dan Konektivitas Tinggi
Terletak di jalur arteri utama Jalan Raya Solo-Semarang, Desa Kragilan memiliki aksesibilitas yang sangat baik, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mempermudah distribusi hasil produksi desa.
Profil Geografis dan Demografi
Secara administratif, Desa Kragilan merupakan bagian dari Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Letak wilayahnya sangat strategis karena dilintasi oleh Jalan Raya Solo-Semarang, yang menjadikannya mudah diakses dari berbagai arah. Posisi ini memberikan keuntungan komparatif dalam hal distribusi barang dan jasa serta mobilitas penduduk.
Luas wilayah Desa Kragilan tercatat sekitar 315,5 hektare, yang sebagian besar dimanfaatkan untuk lahan pertanian, permukiman, dan fasilitas umum. Batas-batas wilayah Desa Kragilan secara geografis ialah sebagai berikut:
Berbatasan dengan Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo.
Berbatasan dengan Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan aliran Kali Cemoro yang juga menjadi penanda batas dengan wilayah lain.
Berbatasan dengan Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo.
Berdasarkan data kependudukan terakhir, jumlah penduduk Desa Kragilan mencapai 6.945 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, kepadatan penduduk desa ini yaitu sekitar 2.201 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran sebuah desa, menandakan area permukiman yang berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan populasi. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor agribisnis, yang mencakup pertanian tanaman pangan dan peternakan, serta sebagian lainnya bekerja di sektor jasa, perdagangan, dan industri.
Perekonomian Desa: Nadi Kehidupan Berbasis Agribisnis
Sektor ekonomi Desa Kragilan digerakkan oleh pilar utama agribisnis, yang telah menjadi tradisi turun-temurun sekaligus sumber pendapatan utama bagi mayoritas warganya. Sebagai bagian dari Kabupaten Boyolali yang dikenal sebagai "Kota Susu," sektor peternakan sapi perah memegang peranan krusial dalam struktur ekonomi desa. Banyak keluarga di Kragilan yang memiliki dan mengelola peternakan sapi perah, baik dalam skala kecil maupun menengah. Susu segar yang dihasilkan setiap hari disalurkan ke berbagai koperasi susu dan industri pengolahan susu di sekitar Boyolali, menciptakan rantai pasok yang solid dan berkelanjutan.
Selain peternakan sapi perah, sektor pertanian juga tidak kalah penting. Lahan-lahan subur di Desa Kragilan dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas tanaman pangan, seperti padi, jagung, dan palawija. Sistem irigasi yang relatif baik, didukung oleh aliran Kali Cemoro, memungkinkan para petani untuk melakukan penanaman sepanjang tahun. Keberhasilan di sektor pertanian ini tidak hanya menjamin ketahanan pangan lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan masyarakat.
Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan ekonomi di Desa Kragilan mulai terdiversifikasi. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini tumbuh subur, terutama di bidang pengolahan hasil pertanian dan peternakan. Beberapa warga telah memulai usaha pengolahan susu menjadi produk turunan seperti yogurt, keju lokal, dan kerupuk susu. Di samping itu, terdapat pula UMKM yang bergerak di bidang kuliner, kerajinan tangan, dan jasa perdagangan. Pemerintah Desa Kragilan, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), terus mendorong pengembangan UMKM ini sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Potensi Pariwisata: Pesona Ekowisata Kali Cemoro
Salah satu aset alamiah paling berharga yang dimiliki Desa Kragilan yaitu Kali Cemoro. Sungai yang mengalir di batas selatan desa ini menawarkan pemandangan alam yang asri dengan aliran air yang jernih dan lingkungan yang masih hijau. Melihat potensi tersebut, Pemerintah Desa Kragilan bersama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat mulai merintis pengembangan kawasan Kali Cemoro sebagai destinasi ekowisata. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan alternatif bagi desa sekaligus melestarikan lingkungan alam sekitar sungai.
Pengembangan ekowisata Kali Cemoro difokuskan pada kegiatan rekreasi yang ramah lingkungan. Beberapa fasilitas dasar seperti area bermain anak, gazebo untuk beristirahat, dan warung-warung kuliner yang dikelola oleh warga setempat telah mulai dibangun secara bertahap di sepanjang bantaran sungai. Konsep yang diusung ialah pariwisata keluarga yang edukatif, di mana pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan alam, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian sungai dan ekosistemnya.
Menurut Kepala Desa Kragilan, Sutopo, pengembangan potensi wisata ini merupakan salah satu program prioritas desa. "Kami melihat Kali Cemoro bukan hanya sebagai sumber air untuk irigasi, tetapi juga sebagai aset ekowisata yang dapat meningkatkan perekonomian warga secara langsung. Melalui BUMDes, kami akan terus mengelola dan mempromosikan destinasi ini agar menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Boyolali," ujarnya dalam sebuah kesempatan. Rencana ke depan mencakup penambahan wahana air seperti river tubing, area perkemahan, serta jalur sepeda yang menyusuri tepi sungai.
Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur
Roda pemerintahan di Desa Kragilan berjalan secara dinamis di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang aktif melibatkan partisipasi masyarakat. Berbagai program pembangunan, baik yang didanai melalui Dana Desa maupun sumber lainnya, terus dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas hidup warga. Fokus utama pembangunan infrastruktur diarahkan pada perbaikan dan pemeliharaan jalan desa, optimalisasi saluran irigasi untuk mendukung sektor pertanian, serta penyediaan fasilitas publik yang memadai.
Kantor Desa Kragilan menjadi pusat pelayanan administrasi bagi seluruh warga. Digitalisasi layanan publik juga mulai diterapkan untuk mempercepat dan mempermudah proses pengurusan dokumen kependudukan dan perizinan. Selain itu, pemerintah desa secara rutin mengadakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) untuk menyerap aspirasi warga, memastikan bahwa setiap program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.
Di bidang kesehatan, keberadaan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Posyandu yang aktif sangat membantu dalam memberikan layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak. Sementara itu, di sektor pendidikan, fasilitas sekolah dari tingkat PAUD hingga Sekolah Dasar tersedia di dalam desa, memastikan akses pendidikan yang mudah bagi anak-anak usia sekolah. Sinergi antara pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan desa (LKD), dan tokoh masyarakat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan berbagai program pembangunan di Desa Kragilan.
Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Masyarakat Desa Kragilan dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Semangat gotong royong masih terpelihara dengan baik, terlihat dari partisipasi warga dalam berbagai kegiatan komunal seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, perbaikan fasilitas umum, maupun penyelenggaraan acara-acara desa. Mayoritas penduduknya yang beragama Islam menjadikan kegiatan keagamaan sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dengan masjid dan musala yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan keagamaan.
Organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna juga aktif berperan dalam berbagai kegiatan positif, mulai dari bidang olahraga, seni, hingga kewirausahaan. Mereka sering menjadi motor penggerak dalam penyelenggaraan acara peringatan hari besar nasional maupun acara tradisi desa. Di sisi lain, kelompok ibu-ibu PKK juga aktif dalam program pemberdayaan perempuan, seperti pelatihan keterampilan memasak, menjahit, dan pengelolaan keuangan keluarga.
Meskipun berada di jalur yang ramai dan terpapar modernisasi, masyarakat Desa Kragilan tetap berupaya menjaga kearifan lokal dan tradisi budaya yang diwariskan oleh para leluhur. Harmoni antara kehidupan agraris yang tradisional dengan dinamika ekonomi modern menjadi ciri khas yang membentuk karakter masyarakat Desa Kragilan yang tangguh dan adaptif.
Penutup
Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, merupakan contoh nyata sebuah desa yang berhasil memadukan kekuatan sektor agribisnis tradisional dengan visi pengembangan modern. Dengan fondasi ekonomi yang kokoh pada peternakan sapi perah dan pertanian, serta inovasi dalam pengembangan potensi ekowisata Kali Cemoro, desa ini memiliki prospek yang cerah untuk menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing. Dukungan pemerintah desa yang proaktif dan partisipasi aktif masyarakat menjadi modal utama untuk mewujudkan semua potensi tersebut. Dengan lokasinya yang strategis, Desa Kragilan tidak hanya menjadi bagian penting dari Kabupaten Boyolali, tetapi juga siap menyambut masa depan sebagai salah satu desa percontohan di Jawa Tengah.
